Minggu, 24 Oktober 2010

Lingkup Industri Kimia

Industri Kimia Hilir :

01. Industri Natrium Khlorida(Garam Meja, Garam Industri, Farmasi)
02. Industri Sabun dan Bahan Pembersih Rumah Tangga, termasuk Pasta Gigi
03. Industri Kosmetik
04. Industri Perekat/Lem
05. Industri Tinta

Industri Makanan-Minuman Tumbuh Dua Digit

Gabungan Pengusaha Makanan dan Minuman Seluruh Indonesia (Gapmmi) memproyeksikan omzet industri makanan-minuman (mamin) mencapai Rp 620 triliun pada tahun ini atau tumbuh 10-11 persen dari tahun lalu. Perkiraan ini Rp 20 triliun lebih tinggi dari target di awal tahun karena menyesuaikan dengan kenaikan harga sejumlah bahan baku.

Industri Pulp dan Kertas Belum Mandiri

Walau Indonesia memiliki industri bubur kertas (pulp) dan kertas (paper) berskala raksasa, rupanya, diam-diam menyimpan segudang masalah pula. Produknya ditentang di luar negeri hingga dikenakan tarif bea masuk yang tinggi. Di dalam negeri apalagi, semua bahan baku kayunya diduga merupakan hasil penjarahan dari hutan alam.

Infrastruktur Hambat Industri Keramik

-Rendahnya kualitas infrastruktur, baik energi maupun distribusi, menghambat kinerja dan pengembangan industri keramik. Ketua Umum Asosiasi Aneka Industri dan Keramik Indonesia (Asaki), Achmad Wijaya menuturkan, menurutnya, pemerintah tidak pernah menunjukkan keberpihakan terhadap industri dalam negeri. Hal ini terlihat dari tidak adanya jaminan suplai energi bagi sektor industri.

Prospek Industri Semen Masih Cerah

Perusahaan yang bergerak di sektor semen masih memiliki prospek bisnis yang cerah. Permintaan semen domestik akan terus tumbuh seiring membaiknya pertumbuhan ekonomi nasional, khususnya di luar Jawa.

Dalam tujuh bulan pertama 2010, tercatat permintaan semen domestik meningkat 10,7 persen menjadi 23,3 juta ton. Permintaan semen di Jawa naik 9,8 persen menjadi 12,5 juta ton.

Musim Semi Industri Semen

MUSIM semi tengah dialami sektor industri semen. Seiring dengan pertumbuhan pembangunan infrastruktur dan properti yang tinggi dalam dua tahun ke depan (2010-2011), kebutuhan semen diperkirakan juga akan tumbuh tidak kalah cepat. Dalam laporan risetnya awaltahun ini. Bhakti Securities memaparkan, pada 2010-2011, pertumbuhan permintaan semen akan stabil di angka 9%. Dalam hitungan analis dari Mandiri Securities Alif Sasetyo, pertumbuhan akan berkisar 7%-10%. Itu artinya pada 2012, kebutuhan semen diproyeksikan akan mencapai 49 juta ton per tahun.

Banyak Kendala Hadang Industri Plastik

Kenaikan harga minyak dunia di pasar internasional memengaruhi industri plastik hilir atau industri kemasan yang berbahan baku plastik. Ketergantungan impor menyebabkan industri plastik sulit bersaing.

Demikian dikatakan Direktur Utama PT Dynaplast Tbk Tony Hambali di pabriknya di kawasan industri Cikarang, Bekasi, Jawa Barat, Senin (14/9), ketika menerima kunjungan Menteri Perindustrian Fahmi Idris. Menperin juga sempat mengunjungi industri plastik PT Plasindo Lestari di Karawang, Jawa Barat.

Industri Plastik tak Siap

Industri petrokimia belum siap menghadapi perdagangan bebas ASEAN dan Cina (ACFTA). INAplas, Asosiasi Industri Olefin Aromatik dan Plastik Indonesia, mencatat selama pemberlakuan pengurangan bea masuk dalam skema CEPT {common effective preferential tariff) perjanjian perdagangan bebas ASEAN (AFTA), utilitisasi kapasitas produksi industri plastik nasional turun separuhnya.

Karakteristik Industri Kulit Di Indonesia

Sekitar sepuluh tahun yang lalu industri kulit dan produk kulit Indonesia sebenarnya bukanlah tergolong industri yang terbelakang jika dibandingkan dengan negara lain. Bahkan para produsen kulit dan produk kulit di dalam negeri meyakini bahwa industri kulit yang sekarang berkembang di Cina, Pakistan, dan sejumlah negara lain di Asia sebagian ada yang meniru gaya industri kulit dan produk kulit Indonesia.

Industri Kulit Butuh Perlindungan

60 Persen Obat-obatan Penyamak Berasal dari China

Garut, Kompas - Industri kulit yang menyerap banyak tenaga kerja harus meningkatkan kualitas dan desain agar bersaing dengan produk sejenis dari China dalam perdagangan bebas. Tanpa perlindungan dari pemerintah dan dukungan perbankan, upaya tersebut sulit terwujud.

Perspektif Ekonomi Bisnis Industri Karet

Pengembangan tanaman karet dan pengolahannya di masa mendatang tetap menjadi salah satu prioritas pengembangan di sub sektor perkebunan. Hal ini disebabkan, tanaman karet memiliki beberapa keunggulan dibandingkan pengembangan tanaman perkebunan lainnya. Keuntungan tersebut antara lain sebagai berikut.

Persyaratan tumbuh yang lebih mudah dibandingkan tanaman lainnya.
Merupakan usaha yang dinominasi oleh perkebunan rakyat/petani.
Mendukung pemerataan dan pemberdayaan ekonomi rakyat.
Penyebaran dalam skala yang luas.
Merupakan sumber pendapatan yang memadai secara berkesinambungan bagi petani.
Mampu memperbaiki kondisi hidrologis pada lahan kritis dan memperbaiki serta melestarikan lingkungan hidup.

Ciptakan Industri Karet Ramah Lingkungan

Gabungan Pengusaha Karet Indonesia (Gapkindo) Sumatera Utara bekerjasama dengan Japan External Trade Organization (Jetra) menargetkan terciptanya industri karet yang lebih ramah lingkungan.

Kerjasama ini dilakukan melalui pemberian pelatihan bagi pelaku bisnis karet di Sumatera Utara. "Melalui pemberlakuan pengolahan atas limbah lumpur aktif sisa olahan industri karet menjadi sesuatu yang lebih bernilai ekonomis," ujar Ketua Gapkindo Sumatera Utara, Fauzi Hasballah, Rabu, 21 Oktober 2008.

Indonesia Masih Impor Bahan Baku Industri Kimia

ndonesia hingga saat ini masih mengimpor komponen bahan baku industri petrokimia yang diprediksi menjadi satu industri yang akan bertumbuh.

"Jadi kami (Kemenperin) menetapkan ada sembilan kluster industri unggulan. Hanya ada beberapa kendala yaitu beberapa komponen produksi masih impor yang utama. Misalnya Nafta," kata Menteri Perindustrian (Menperin) MS Hidayat di Jakarta, kemarin.

Produksi Industri Kimia Hilir Naik

Direktur Industri Kimia Hilir Direktorat Jenderal Industri Agro dan Kimia Kementerian Perindustrian F Toni Tanduk mengatakan, nilai produksi industri kimia hilir tahun ini diperkirakan meningkat 30,46 persen dibanding realisasi pada 2009. Atau dari Rp 310 triliun menjadi sekitar Rp 405 triliun. Nilai produksi itu setara dengan volume 78,86 juta ton atau lebih tinggi dibanding pencapaian pada 2009 sekitar 70,69 juta ton.

Industri Kimia Indonesia di Era Global

Coba tengok tahun 1990, dimana tahun tersebut adalah momentum terbaik industri kimia nasional, ini dibuktikan dengan banyaknya pembangunan industri kimia di Indonesia. Namun sayangnya, sepuluh tahun kedepan tepatnya di tahun 2000 hampir sekitar 80 % industri kimia harus masuk skema BPPN, sehingga banyak proyek yang harus berhenti akibat mengalami kesulitan keuangan yang cukup parah dan perlu restrukturisasi.

Pemilihan Lokasi Industri Kimia

Lokasi suatu pabrik kimia memberikan kontribusi yang besar bagi kesuksesan bisnis berbasis kimia. Dibutuhkan pertimbangan lebih terhadap faktor-faktor tertentu dalam memilih lokasi suatu pabrik. Sebuah pabrik idealnya memiliki lokasi yang memberikan biaya produksi dan distribusi minimum. Selain itu kemungkinan adanya ekspansi pabrik serta lingkungan yang kondusif juga harus dipertimbangkan agar operasi pabrik dapat berjalan lancar. Akan tetapi, faktor-faktor seperti tempat tinggal pekerja dan komunitas sekitarnya juga merupakan hal yang penting untuk diperhatikan.

Geliat Industri Kimia dalam Perjalanan Sejarah Islam

-Kemajuan di bidang kimia tak terhenti pada konsep dan kajian. Namun, ilmuwan Muslim membuat tero bosan penting hingga lahirlah industri. Berbagai produk yang bermula dari inovasi dalam ranah ini bertebaran di kota-kota Islam. Tak hanya memberi manfaat fungsional, tetapi juga mendorong kemajuan ekonomi.

Sejak awal, ilmuwan Muslim berkomitmen mengembangkan kimia. Mereka melakukan kajian dan menuliskannya dalam serangkaian karya. Sejumlah risalah, misalnya yang ditulis oleh ahli kimia terkemuka, Jabir ibnu Hayyan, menggambarkan bagaimana menghasilkan zat kimia tertentu, yang menjadi bahan baku industri secara rinci.

Pengertian Industri Kimia

Industri adalah suatu kelompok usaha yang menghasilkan produk yang serupa atau sejenis. Sedangkan produk adalah barang atau jasa yang ditawarkan oleh suatu usaha.

Yang merupakan kelompok utama dari industri adalah :

1. Industri budidaya: Merupakan industri yang mengolah sumber daya alam yang dapat terbarukan, antara lain meliputi pertanian, perkebunan, kehutanan, peternakan, perikanan