Senin, 08 Juli 2013


Industri Korek Api
Korek api biasa disebut juga geretan atau pemantik adalah suatu alat untuk menyalakan api secara terkendali. Korek api dijual bebas di toko – toko dalam bentuk paket sekotak korek api. Sebatang korek api terdiri dari batang kayu yang salah satu ujungnya ditutupi dengan suatu bahan yang umumnya fosfor yang akan menghasilkan nyala api karena gesekan ketika digesekan terhadap satu permukan khusus. Walaupun ada tipe korek api yang dapat dinyalakan pada sembarang permukaan kasar. Korek api yang menggunakan cairan seperti naphtha atau butane disebut korek api gas.
Bangsa Tiongkok sejak 577 telah mengembangkan korek api sederhana yang terbuat dari batang kayu yang mengandung belerang. Korek api pertama ditemukan tahun 1805 oleh K. Chancel, asisten Profesor L. J. Thénard di paris. Kepala korek api merupakan campuran potasium klorat, belerang, gula dan karet. Korek api ini dinyalakan dengan menyelupkan ke dalam botol asbes yang berisi asam sulfat. Korek api ini tergolong mahal pada saat itu dan penggunaannya berbahaya sehingga tidak mendapatkan popularitas.
Korek api yang dinyalakan dengan digesek pertama kali ditemukan oleh kimiawan Inggris John Walker tahun 1827. Penemuan tersebut diawali oleh Robert Boyle tahun 1680-an dengan campuran fosfor dan belerang, tetapi usahanya pada waktu itu belum mencapai hasil yang memuaskan. Walker menemukan campuran antimony (III) sulfide, potasium klorat, natural gum, dan pati dapat dinyalakan dengan menggesekannya pada permukaan kasar.
Di Indonesia, industry korek api kayu hanya dilakoni oleh beberapa perusahaan besar, salah satu diantaranya adalah Java Match Factory (Jakarta Utara) yang telah berdiri sejak 1949. Dalam industry pembuatan korek api, jenis kayu yang umum digunakan untuk stick korek api adalah kayu pinus, albasia, gamelina, dammar, dan genitri. Untuk bahan pentol koreknya (head composition) memakai zat kimia yaitu gelatin, powdered glass (bubuk kaca), mangan dioksida, potassium klorat, potassium bikromat, zine oxide, iron oxide, bubuk sulfur, dan parafine untuk splint (stick kayu). Sementara bahan untuk tempat menggesek kepala (pentol) korek atau disebut dengan istilah side coating terdiri dari fosfor merah, mangan dioksida, polysol, dan ore concentrade. Agar bisa memproduksi dalam jumlah besar, perusahaan korek api memerlukan peralatan dan mesin canggih diantaranya :
1.      Pada bagian produksi batang korek (splint process), mesin – mesin yang diperlukan :
Mesin Cross Cut (CCT) untuk memotong batang kayu menjadi ukuran tertentu, Mesin Auticlave yang berfungsi melunakan kayu pinus dengan proses uap, Mesin Peeling (CBK2) untuk mengiris kayu menjadi lembaran – lembaran tipis (veneer) yang tebalnya sekitar 2mm, dan Mesin Penyusun (CED) yang akan menyusun veneer sebelum dimasukkan ke dalam mesin Chopping, Mesin Chopping (DAL) berfungsi memotong veneer menjadi batang – batang (stick) korek api yang panjangnya 4mm, Mesin Impragnating (DYS) yang bertugas member ammonium fosfor ke batang – batang korek api, Mesin Pengering (SF), Mesin Poleshing Drum (FZDS) yang berfungsi menghaluskan batang – batang korek api (splint), dan Mesin Penyetor Batang Korek Api yang rusak atau disebut Mesin Slecting Table.
2.       Pada bagian pembuatan pentol korek api (match production process), jenis mesin yang dibutuhkan :
Mesin Match Dipping (MDM) yang bertugas menyusun splint (batang korek api) dan memberinya adonan pentul sehingga menjadi korek api yang sempurna, Mesin Filling Type untuk memasukkan batang – batang korek api kedalam kotak kemasan korek api (box), Mesin Outer Box untuk member lapisan side coating pada ke dua bagian sisi kotak pembungkus, Mesin Inner Box, Mesin Wraping, dan Mesin Packing. Begitu canggihnya mesin – nesin yang digunakan, sehingga para pemain dalam industry ini adalah pengusaha – pengusaha kelas kakap untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri dan juga ekspor.
Namun untuk sekedar kebutuhan pribadi, kita bisa membuat beberapa batang korek api dengan teknik yang sederhana (manual). Untuk membuat korek api, alat dan bahan yang dibutuhkan terdiri dari : 1 sendok teh fosfor merah, 1 sendok teh kalium klorat, lem elmer (polyvinyl acetate), batang – batang kayu kecil (sebagai batang korek api), Loyang untuk oven, kacamata untuk keselamatan, sarung tangan dan tusuk gigi.
Cara membuat korek api (stickmatches) :
Pertama, campurkan 1 sdt potassium klorat dengan ½ sdt lem elmer dengan menggunakan tusuk gigi hingga adonan merata. Kemudian ujung batang yang akan dijadikan korek api diberi lapisan adonan tersebut setebal 1 mm. Setelah itu, panggang pakai wajan atau oven batang – batang yang telah dilapisi adonan selama 2 jam pada suhu 65°C. Kemudian keluarkan dan biarkan menjadi dingin dan mengeras. Langkah berikutnya, dengan menggunakan tusuk gigi yang baru, campurkan 1 sdt fosfor merah dengan ½ sdt lem elmer. Celupkan ujung batang korek yang telah berlapis tersebut kedalam campuran fosfor merah dan lem tadi. Pastikan lapisan potassium klorat telah tertutup dengan fosofr merah. Oven lagi selama 2 jam pada suhu yang sama, dengan Loyang yang berbeda. Setelah itu korek api telah selesai dibuat.
Peerhatian !!!
Bahan – bahan yang digunakan tersebut adalah zat kimia yang reaktif dan beracun, jauhkan dari jangkauan anak – anak, jangan pernah membuat potassium klorat bersentuhan langsung dengan fosfor merah karena dapat menimbulkan reaksi kimia yang membahayakan mata dan pernapasan anda, bahkan bisa menimbulkan ledakan. Jadi harus dilakukan dengan sangat hati – hati.
Demikian sekilas gambaran tentang industry korek api (stickmatches).