Pada tumbuhan zat pengatur tumbuh sangat berperan dalam pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Abidin,1982). Selain itu zat pengatur tumbuh juga berperan dalam mempercepat terbentuknya kalus serta proses diferensiasi semua fase pertumbuhan dan perkembangan tanaman (Heddy, 1986), juga dapat memberikan arah bagi perkembangan sel tanaman (Pierik, 1987).
Add caption |
Sinyal
kimia interseluler untuk pertama kali ditemukan pada tumbuhan. Konsentrasi yang
sangat rendah dari senyawa kimia tertentu yang diproduksi oleh tanaman dapat
memacu atau menghambat pertumbuhan atau diferensiasi pada berbagai macam
sel-sel tumbuhan dan dapat mengendalikan perkembangan bagian-bagian yang
berbeda pada tumbuhan.
Dengan
menganalogikan senyawa kimia yang terdapat pada hewan yang disekresi oleh
kelenjar ke aliran darah yang dapat mempengaruhi perkembangan bagian-bagian
yang berbeda pada tubuh, sinyal kimia pada tumbuhan disebut hormon pertumbuhan.
Namun, beberapa ilmuwan memberikan definisi yang lebih terperinci terhadap
istilah hormon yaitu senyawa kimia yang disekresi oleh suatu organ atau
jaringan yang dapat mempengaruhi organ atau jaringan lain dengan cara khusus.
Berbeda dengan yang diproduksi oleh hewan senyawa kimia pada tumbuhan sering
mempengaruhi sel-sel yang juga penghasil senyawa tersebut disamping
mempengaruhi sel lainnya, sehingga senyawa-senyawa tersebut disebut dengan zat
pengatur tumbuh untuk membedakannya dengan hormon yang diangkut secara sistemik
atau sinyal jarak jauh.
Ada lima jenis
zat pengatur tumbuh yaitu auksin, sitokinin, giberelin, Inhibitor/asam absisat
dan etilen. ZPT menstimulasi pertumbuhan dengan memberi isyarat kepada sel
target untuk membelah atau memanjang, beberapa ZPT menghambat pertumbuhan
dengan cara menghambat pembelahan atau pemanjangan sel. Sebagian besar molekul
ZPT dapat mempengaruhi metabolisme dan perkembangan sel-sel tumbuhan. ZPT
melakukan ini dengan cara mempengaruhi lintasan sinyal tranduksi pada sel
target. Pada tumbuhan seperti halnya pada hewan, lintasan ini menyebabkan
respon selular seperti mengekspresikan suatu gen, menghambat atau mengaktivasi
enzim, atau mengubah membran.
Pengaruh dari suatu ZPT bergantung pada
spesies tumbuhan, situs aksi ZPT pada tumbuhan, tahap perkembangan tumbuhan dan
konsentrasi ZPT. Satu ZPT tidak bekerja sendiri dalam mempengaruhi pertumbuhan
dan perkembangan tumbuhan, pada umumnya keseimbangan konsentrasi dari beberapa
ZPT-lah yang akan mengontrol pertumbuhan dan perkembangan tumbuhan (Gambar 1).
Tabel 1. Peranan ZPT pada pertumbuhan dan
perkembangan tumbuhan
ZPT
|
Fungsi
|
Tempat
|
Auksin
|
Mempengaruhi
pertambahan panjang batang, pertumbuhan, diferensiasi dan percabangan akar;
perkembangan buah; dominansi apikal; fototropisme dan geotropisme.
|
Meristem
apikal tu-nas ujung, daun muda, embrio dalam biji.
|
Sitokinin
|
Mempengaruhi
pertumbuhan dan diferensiasi akar; mendorong pembelahan sel dan pertumbuhan
secara umum, mendorong perkecambahan; dan menunda penuaan.
|
Pada
akar, embrio dan buah, berpindah dari akar ke organ lain.
|
Giberilin
|
Mendorong
perkembangan biji, perkembangan kuncup, pemanjangan batang dan pertumbuhan
daun; mendorong pembungaan dan perkembangan buah; mempengaruhi pertumbuhan
dan diferensiasi akar.
|
Meristem
apikal tu-nas ujung dan akar; daun muda; embrio.
|
Inhibitor
|
Menghambat
pertumbuhan; merangsang penutupan stomata pada waktu kekurangan air,
memper-tahankan dormansi.
|
Daun;
batang, akar, buah berwarna hijau
|
Etilen
|
Mendorong
pematangan; memberikan pengaruh yang berlawanan dengan beberapa pengaruh
auksin; mendorong atau menghambat pertumbuhan dan perkembangan akar, daun,
batang dan bunga.
|
Buah
yang matang, buku pada batang, daun yang sudah menua.
|
Sumber :
Tidak ada komentar:
Posting Komentar